Kisah Nyata: Wanita Shalehah Menjadi Teladan
Iklan
Iklan tengah
Kali ini min akan membagikan sebuah cerita kisah nyata wanita shalehah menjadi teladanyang sangat menyentuh hati, kisah yang patut diteladani bagi kita semua. Ini adalah kisah nyata yang terjadi pada masa Rasulullah, kisah seorang sahabat Nabi. Selamat Membaca !! :)
Inilah Kisah Nyata: Wanita Shalehah Menjadi Teladan :
Abu Thalhah salah seorang sahabat Nabi yang amat beruntung kehidupan keluarganya yang sakinah, Isterinya yang bernama Rumaisah atau lebih dikenal dengan Ummu Sulaim bukan hanya manis & menggoda, akan tetapi jua dia merupakan istri yang shalehah & cerdas. Mereka dikaruniai seorang anak dari Allah SWT, yang melengkapi kebahagiaan keluarga ini.
Kehidupan bahagia yang mereka miliki, selalu ceria & selalu kumpul bersama di tempat tinggal buat selalu menikmati kebahagiaan. Namun, Seorang suami harus keluar berdasarkan rumah buat mencari nafkah yang jua menjadi tanggungjawab dan bukti cintanya kepada famili. Bahkan pada situasi yg sangat mendesak sekalipun, dia tetap harus lakukan hal itu.
Suatu waktu anak semata wayang yang mereka cintai jatuh sakit, sementara Abu Thalhah harus keluar tempat tinggal untuk mencari nafkah buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karenanya, meskipun terasa berat dia tetap pergi untuk melaksanakan kewajibannya itu.
Ketika sore hari, anaknya yg sakit akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Duka yg teramat dalam dirasakan oleh Rumaisah, ia pun mengucurkan derai air mata sampai terasa telah habis terlarut bersama kesedihannya. Hari sudah mendekati malam yg berarti suaminya akan segera pulang, Rumaisah tidak ingin suaminya yang baru pergi & dengan keadaan capek dan lelah wajib berhadapan dengan kesedihan yg amat dalam lantaran keterangan meninggalnya anak tercinta.
Untuk menyambut kepulangan suaminya, Ummu Sulaim memindahkan jenazah anak yg dicintainya itu ke kamar khusus, iapun menutupi wajahnya yg sedih menggunakan sedikit bersolek dan siap menyambut kepulangan suaminya malam itu menggunakan paras gembira misalnya tidak ada masalah.
Kepulangan Abu Thalhah benar -betul disambut dengan gembira & senyum ceria, waktu ia bertanya tentang keadaan anaknya, oleh istrinya pun menjawab bahkan lebih damai dari biasanya, bahwa sang anak sedang beristirahat. Abu Thalhah tentu merasa sangat bersyukur. Sebab, makan malam yang lezat sudah menunggu yang dihidangkan sang isteri yang sangat dicintainya, bahkan setelah terselesaikan makan malam, oleh isteri dengan wajahnya yg bersinar ceria, bahkan terlihat lebih anggun dari umumnya mengajaknya berduaan dengannya, sebagai akibatnya Abu Thalhah melakukan interaksi suami isteri dengan kepuasan tersendiri.
Dan setelah pasangan suami isteri ini meraih kepuasan & kebahagiaan malam itu, Rumaisah tiba-datang bertanya kepada suaminya: ?Bila terdapat orang menitipkan sesuatu pada kita, sesuatu itu milik kita atau bukan, padahal kita amat menyenangi sesuatu itu??.
?Tentu bukan?, jawab Abu Thalhah.
?Bila sesuatu itu diambil oleh yang punya bagaimana??. Lanjut Rumaisah
?Tidak apa-apa, itu sudah menjadi hak nya untuk mengambilnya balik karena memang hal itu miliknya?, jawab sang suami.
Rumaisah pun bertanya lagi ?Bila sesuatu itu adalah anak kita, maka anak itu milik kita atau titipan??
Sampai disini, Abu Thalhah jadi merasa ada yang aneh dengan pertanyaan isterinya tersebut. Lalu, ia pun bertanya: “Apa sebenarnya maksud dari pertanyaanmu itu?”.
?Jika kita menyadari bahwa seseorang anak adalah makhluk titipan Allah swt, maka Allah swt sudah mengambilnya, dia sudah wafat menjelang maghrib tadi?, jawab Rumaisah.
Meskipun kalimat itu diucapkan sedemikian pelan dan hati-hati, namun, hal itu sanggup menggetarkan hati Abu Thalhah. Setelah beliau menyadari kematian sang anak tercinta, membuatnya sebagai diam & sedih serta termenung memikirkan kejadian hari itu. Saat istrinya mengungkapkan apa adanya semenjak kedatangannya, nir mungkin ia sanggup bersenang-bahagia menggunakan memakan kuliner yg enak & melakukan hubungan suami istri.
Namun, beliau menjadi semakin cinta dan bangga pada sang istri atas kecerdasan hati & pikirannya buat mengatasi insiden ini. Dalam pikiran Abu Thalhah dia berkata ?Istriku ternyata sudah melakukan sesuatu yg patut diteladani dan dipuji?, walaupun sebenarnya beliau hampir tak percaya dengan apa yg telah terjadi.
Setelah jenazah sang anak diurus menggunakan baik. Abu Thalhah merenung & mengagumi apa yang sudah diperbuat sang oleh isteri, dia jadi merasa sebagai seseorang suami amat tertinggal menggunakan isterinya pada hal menyikapi sesuatu, membuatnya ingin berusaha untuk sebagai lebih baik menurut isterinya tadi. Jadi ia pun tiba menghadap dalam Rasulullah saw buat menceritakan peristiwa yg sesungguhnya terjadi.
Mendengar cerita Abu Thalhah, Rasulullah SAW nampak sangat antusias, raut wajahnya kelihatan begitu senang mendengar kisah tentang keadaan umatnya yg cantik & luar biasa. Dan sesudah mendengar tentang kisah tersebut, Rasulullah SAW pun mendo?Akan supaya Allah SWT memberkati malam-malam berikutnya suami isteri yang tabah itu.
Kejadian ini sebagai cerita yang cepat beredar luas pada Madinah, para pasangan suami isteri lain pun ingin memiliki kesabaran, ketabahan dan kesungguhan hati seperti Abu Thalhah dan Rumaisah ini. Harapan & Do'a Rasulullah SAW akhirnya menjadi fenomena. Suami isteri yang mulia ini kemudian dikarunia tujuh orang anak, namun ke tujuh anak ini sangat mudah dididik & dibina menjadi anak-anak yg shaleh & shalehah, bahkan anak-anak ini pula telah sebagai penghafal Al-Qur?An yg rupawan.
***
Nahh demikianlah Kisah Nyata: Wanita Shalehah Menjadi Teladan , semoga kisah ini bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi kita semua...
Http://cintai-perempuan .Blogspot.Com/
Belum ada Komentar untuk "Kisah Nyata: Wanita Shalehah Menjadi Teladan"
Posting Komentar